PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan alat atau cara yang digunakan manusia
untuk menyampaikan, menerima, dan mencari informasi – informasi serta
berkomunikasi dalam kehidupan sehari – hari. Di era globalisasi ini,
telekomunikasi dan informatika adalah dua faktor penting karena keduanya
merupakan sarana komunikasi antara penyedia dan pengguna informasi.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang pesat di masyarakat.
Umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk
mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur guna
menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan
TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Dengan
adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar
dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan
dari siapa saja. Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah
daging didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang telah menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam
kehidupan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh
dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni
dan bahkan di dunia pendidikan.
Dalam
bidang pendidikan, Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak memiliki peranan.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pendidikan membuat peserta didik lebih mudah untuk mendapatkan bahan ajar yang
mereka perlukan. Salah satu contoh kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam bidang pendidikan adalah menggunakan media sosial untuk media
pembelajaran yaitu Forum Diskusi Facebook untuk mata kuliah Difusi Inovasi
Pendidikan.
B. Pertanyaan
B. Pertanyaan
1. Apakah
Forum Grup Diskusi Facebook ini merupakan suatu inovasi ?
2. Berapa
jumlah mahasiswa yang menjawab dan tidak menjawab ?
3.
Berapa jumlah mahasiswa yang memilih
“YES”, “NO”, dan “YES & NO” ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui keaktifan mahasiswa
dalam menjawab Forum Grup Diskusi Facebook
2.
Untuk mengetahui pemahaman mahasiswa
dalam menjawab Forum Grup Diskusi Facebook
D.
Manfaat
1.
Dapat meningkatkan motivasi mahasiswa
untuk belajar
2.
Dapat melatih mahasiswa untuk berfikir secara
kritis
3.
Dengan menggunakan Facebook, mahasiswa
dapat berdiskusi kapan pun dan dimana pun.
E.
Responden
Mahasiswa
dan mahasiswi kelas B Teknologi Pendidikan 2015 Universitas Negeri Jakarta
F.
Teknik Survei
Teknik
survei yang di lakukan adalah Analisa Data
HASIL SURVEI
1.
Data mahasiswa/i yang menjawab diskusi di grup
facebook
2.
Data mahasiswa yang menjawab “yes” , “no” , dan “yes&no”
3.
Alasan Mahasiswa Memilih “yes” , “no” , dan “yes&no”
= yes (10%)
= no (10%)
= yes&no 1 (5%)
= yes&no 2 (5%)
= yes &no 3 (5%)
= yes &no 4 (65%)
PEMBAHASAN
Dalam
grafik pertama, dapat dilihat bahwa hanya sebagian dari mahasiswa kelas TP B
2015 yang menjawab pertanyaan tersebut di grup facebook. Dari 39 mahasiswa,
hanya 20 mahasiswa (51%) yang menjawab dan 19 mahasiswa (49%) lainnya tidak.
Hal ini mungkin disebabkan karena mereka tidak membuka grup diskusi facebook
pada saat itu, sehingga mereka melewatkan pertanyaan tersebut. Dengan begini
dapat dilihat masih sebagian saja dari mahasiswa kelas TP B 2015 yang
berpartisipasi dalam grup diskusi facebook ini. Selanjutnya pada grafik kedua, mengacu pada
teori Reigeluth dan Rogers dapat dilihat bahwa 2 mahasiswa yang memilih “yes” (10%) , 2 mahasiswa yang memilih “no” (10%) , dan 16 mahasiswa yang
memilih “yes&no” (80%). Hal ini dapat
disebabkan karena latar belakang kami yang berbeda – beda sehingga pengalaman
yang diterima pun berbeda – beda. Pada
grafik ketiga, 2 mahasiswa yang memilih “yes”
, 2 mahasiswa yang memilih “no” ,
dan 16 mahasiswa yang memilih “yes&no”
, tetapi dalam mahasiswa yang memilih “yes&no”
terdapat empat alasan yang berbeda.
Adapun
2 mahasiswa memilih “yes” dengan mengacu pada teori Reigeluth dan Rogers adalah
bahwa pembelajaran menggunakan media sosial adalah pengalaman yang baru mereka
rasakan serta bersifat menyeluruh dan berkelanjutan. Sehingga mereka setuju
jika teori Reigeluth dan Rogers pada grup diskusi facebook ini dalam mata
kuliah Difusi Inovasi Pendidikan.
Selanjutnya
2 mahasiswa memilih “no” karena menurut mereka pembelajaran menggunakan media
sosial bukanlah pengalaman yang mereka rasakan karena sebelumnya mereka sudah
merasakannya. Terlebih lagi menurut mereka, grup diskusi facebook ini tidak
bersifat menyeluruh dan berkelanjutan melihat bahwa masih ada beberapa
mahasiswa yang tidak ikut berpartisipasi di dalamnya.
Yang
terakhir untuk mahasiswa yang memilih
“yes&no” berjumlah 16 orang dimana alasan mereka berbeda – beda.
1.
Merupakan
pengalaman yang baru menggunakan media sosial untuk pembelajaran dan tidak
bersifat menyeluruh dan belum berkelanjutan
Ada
13 mahasiswa yang mempunyai alasan yang sama. Menurut mereka grup diskusi
facebook ini merupakan hal yang baru yang baru pertama kali mereka rasakan
menggunakan media sosial untuk pembelajaran. Terlebih lagi grup diskusi
facebook ini tidak bersifat menyeluruh dan berkelanjutan melihat ada beberapa
mahasiswa yang belum berpartisipasi dan selanjutnya grup diskusi ini belum ada
evaluasinya sehingga mahasiswa tidak tahu sejauh apa keefektifan grup diskusi
facebook ini
2. Bukan pengalaman yang baru
menggunakan media sosial untuk pembelajaran dan bersifat berkelanjutan
Satu
mahasiswa memilih alasan ini karena menurutnya ini bukanlah pengalaman yang
baru ia rasakan karena sebelumnya ia sudah pernah merasakan menggunakan media
sosial untuk pembelajaran. Dan selanjutnya menurutnya grup diskusi ini bersifat
berkelanjutan.
3. Merupakan pengalaman yang baru
menggunakan media sosial untuk pembelajaran dan tidak bersifat menyeluruh
tetapi berkelanjutan
Satu
mahasiswa memberikan alasan bahwa grup diskusi facebook ini merupakan
pengalaman yang baru dan tidak bersifat menyeluruh dimana belum semua mahasiswa
berpartisipasi di dalamnya. Selanjutnya menurutnya grup diskusi facebook ini bukan
hanya di pergunakan untuk sekarang saja tetapi bisa digunakan untuk nanti
ketika berganti semester
4. Merupakan sebuah reinvention dan
tidak bersifat menyeluruh dan belum berkelanjutan
Adapun
yang beralasan bahwa grup diskusi facebook ini merupakan sebuah reinvention dan
tidak bersifat menyeluruh dan belum berkelanjutan. Dimana menurut ia bahwa
facebook ini merupakan sebuah inovasi dimana manfaat yang dirasakan berbeda
dari tujuan nya yaitu menghubungkan semua orang, tetapi manfaat yang ia rasakan
adalah untuk pembelajaran.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah
sesuatu hal, ide, barang atau yang lainnya bisa dikatakan sebagai inovasi
tergantung latar belakang si adopternya. Dalam hal ini facebook bisa dikatakan
sebagai inovasi atau tidak tergantung latar belakang mahasiswanya. Dimana
sebagian mahasiswa merasakan bahwa menggunakan facebook untuk pembelajaran
adalah suatu hal yang baru. Sedangkan untuk sebagian mahasiswa, menggunakan
facebook untuk pembelajaran bukanlah hal yang baru karena sebelumnya mereka
sudah pernah merasakannya. Jadi semua ini tergantung oleh setiap individu yang
melakukan dan menggunakannya. Mengacu pada teori Reigeluth dan Rogers, bahwa
sebagian besar mahasiswa yang berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan ini
setuju bahwa grup diskusi facebook ini tidak bersifat menyeluruh dan belum
berkelanjutan. Tidak bersifat menyeluruh melihat bahwa masih sebagian saja
mahasiswa kelas TP B 2015 yang ikut berpartisipasi untuk berdiskusi di grup
facebook ini. Dan belum bersifat berkelanjutan karena mahasiswa setuju bahwa
grup diskusi facebook ini belum dilakukan evaluasi sehingga kami tidak tahu
sejauh mana keefektifan dari grup diskusi facebook ini.
Sumber
:
https://www.facebook.com/groups/239286623200164/?fref=ts
(FORUM GROUP DISCUSSIONS DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN)
Roger,
Everett M. 1995. Diffusion of Innovations Four edition. New York: The Free
Press